Jumat, 15 Agustus 2014

Nasihat Mulia Dalam Taurat Nabi Musa as bag 9


Pesan-pesan hikmah ini adalah nasihat mulia yang dinukil oleh Amirul Mukminin Ali bin Abu Thalib melalui lisan Nabi Musa bin Imran dari bahasa Ibrani ke dalam bahasa Arab. Sedang sumber nasihat mulia ini diambil dari kitab Hadis-e Qudsikarya Thahir Khusynuwis. Kumpulan nasihat ini terdiri dari 40 surat pilihan dari kitab Taurat (yang otentik) yang Allah wahyukan kepada Nabi Musa as. Dalam kitab Tafsir Abul Fadhl disebutkan bahwa kitab Taurat (yang otentik) terdiri dari 1.000 surat. Setiap surat terdiri dari 1.000 ayat, seperti surat al-Baqarah yang mencakup 1.000 perintah, 1.000 larangan,  1.000 janji, dan 1.000 ancaman.
Saya sengaja mengetengahkan nasihat mulia ini dengan berkala, agar mudah direnungkan dan direalisasikan dalam menjalani kehidupan di dunia ini. Mudah-mudahan, nasihat mulia ini dapat mendatangkan manfaat bagi kita semua yang mau merenungkan dan merealisasikannya.

Surat XVII

Allah swt. Berfirman :

            Wahai anak Adam, betapa seringnya kalian mengadukan-Ku (kepada makhluk lain), betapa seringnya kalian melupakan-Ku, dan (telah) berapa kali kalian kafir kepada-Ku. (Namun) Aku tidak (pernah) berbuat aniaya terhadap hamba-hamba-Ku. Sampai kapankah kalian akan mengingkari nikmat-Ku, sementara rezeki kalian menghampiri diri kalian setiap hari dari sisi-Ku?
Hingga kapankah kalian akan mengingkari ketuhanan-Ku, padahal tidak ada Tuhan melainkan Aku? Sampai kapankah kalian akan melupakan-Ku, padahal Aku tidak pernah melupakan kalian? Apabila kalian mencari dokter untuk mengobati (sakit pada) tubuh kalian, lantas siapakah yang akan menyembuhkan kalian dari dosa-dosa kalian?
 Kalian telah marah dan mengeluh terhadap qadha (keputusan)-Ku. Jika salah seorang di antara kalian tidak menemukan makanan pokoknya selama tiga hari, lalu ia mengatakan bahwa Aku adalah Tuhan yang jahat dan tidak baik, maka sesungguhnya ia (telah) mengingkari nikmat-nikmat-Ku.
Barang siapa yang tidak bersedia mengeluarkan zakat dari hartanya, maka itu berarti ia telah meremehkan kitab suci-Ku. Apabila seseorang mengetahui waktu shalat dan tidak bersegera melakukannya, maka itu berarti ia telah melupakan Aku.
Jika seseorang mengatakan bahwa sesungguhnya kebaikan berasal dari sisi-Ku dan kejahatan berasal dari Iblis, maka itu berarti ia menentang ketuhanan-Ku dan menjadikan Iblis sebagai sekutu bagi-Ku (karena meniscayakan dua pencipta, padahal yang ada hanyalah kebaikan).

 Surat XVIII

Allah swt. Berfirman :

Wahai anak Adam, bersabarlah dan bersikaplah rendah hati, niscaya Aku akan mengangkat kalian. Bersyukurlah kepada-Ku, dengan begitu Aku akan menambah nikmat-nikmat kepada kalian. Mohonlah ampunan kepada-Ku, dengan demikian Aku akan mengampuni kalian. Berdoalah kepada-Ku, maka Aku akan mengabulkan (doa) kalian. Mintalah kepada-Ku, niscaya Aku akan memberi kalian.
Bersedekahlah demi Aku, dengan begitu Aku akan memberkahi kalian dalam rezeki kalian. Sambunglah hubungan silaturahmi, niscaya Aku akan menambah umur kalian dan melupakan ajal kalian.
Mintalah kesehatan dari-Ku di saat (kalian) sehat. Mintalah keselamatan di dalam kesendirian, keikhlasan di dalam wara’ (berhati-hati dalam menjalankan perintah agama), zuhud di dalam taubat, ibadah di dalam ilmu, dan kekayaan di dalam kepuasan.
Wahai anak Adam, bagaimana mungkin kalian beribadah dengan kekenyangan, bagaimana mungkin kalian merengkuh kecerlangan (padang) hati dengan banyak tidur, bagaimana mungkin kalian takut kepada Allah dengan perasaan takut kepada kemiskinan, bagaimana mungkin kalian mencari keridhaan Allah dengan cara menghina orang-orang fakir dan miskin?
   
Ditulis Oleh :  
al-Faqier ila Rahmati Rabbih
Saifurroyya
Sumber : Buku Pesan Ilahi Dalam Taurat
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar